Berikut ringkasan dari dokumen “Basics of Aircraft Maintenance Programs for Financiers” oleh Shannon P. Ackert, yang diterbitkan pada 1 Oktober 2010:
1. Tujuan Maintenance Program
1. Tujuan Maintenance Program
Program perawatan pesawat bertujuan untuk:
- Operasional: Menjaga keandalan dan kelaikan udara.
- Retensi Nilai: Mengurangi penurunan nilai fisik pesawat.
- Regulasi: Memenuhi persyaratan otoritas penerbangan.
2. Sejarah dan Evolusi Program Maintenance
- Awalnya dikembangkan oleh pilot dan mekanik berdasarkan pengalaman.
- Kemudian diambil alih oleh pabrikan dan regulator seiring berkembangnya pesawat jet besar.
- Tiga pendekatan utama:
- Hard-Time (HT): Penggantian komponen secara berkala.
- On-Condition (OC): Inspeksi berkala untuk menghindari kegagalan.
- Condition Monitoring (CM): Pemantauan performa tanpa inspeksi langsung.
3. MSG Evolution
- MSG-1 (1968): Untuk Boeing 747; memperkenalkan decision logic.
- MSG-2 (1970): Tambah metode Condition Monitoring.
- MSG-3 (1979-sekarang): Penekanan pada keselamatan dan efisiensi; sistem berbasis top-down.
4. Dokumen Pendukung Utama
- MRBR (Maintenance Review Board Report): Persyaratan awal yang wajib dipatuhi.
- MPD (Maintenance Planning Document): Semua tugas dan interval terjadwal.
- CMR (Certification Maintenance Requirements) & AL (Airworthiness Limitations): Tugas wajib yang tidak bisa diubah tanpa persetujuan otoritas.
5. Maintenance Checks
- A-Check: Inspeksi ringan setiap 500 jam/2 bulan.
- C-Check: Inspeksi besar tiap 12–20 bulan.
- D-Check (Heavy Maintenance Visit): Tiap 6–12 tahun; sangat mendalam dan mahal.
- Biaya Check (2010): Dapat mencapai $4,5 juta untuk pesawat besar seperti B747-400.
6. Program Maintenance: Basic vs Customized
- Basic: Umum dan mudah diterapkan, tapi tidak optimal untuk semua operator.
- Customized: Disesuaikan dengan kebutuhan dan pola operasi; lebih efisien secara biaya.
7. Bridging & Storage Program
- Bridging: Proses transisi antar program perawatan, misalnya saat pergantian operator atau leasing.
- Storage Program: Tiga jenis (short-, intermediate-, long-term) dengan prosedur spesifik untuk pelestarian pesawat saat tidak digunakan.
8. Valuasi Maintenance
- Nilai pasar pesawat dipengaruhi oleh status perawatannya.
- Appraiser menggunakan pendekatan "half-life" untuk menghitung penyesuaian nilai berdasarkan sisa masa pakai komponen utama.
📚 Referensi
Disarikan dari bagian referensi dokumen (halaman 22), beberapa sumber utama:
- Boeing Maintenance Program Development
- FAA Advisory Circulars (AC 120-17A, 121-22A, 120-16E)
- Aviation Maintenance Magazine, Aircraft Commerce
- Airbus FAST Magazine
- ATA MSG-3 Maintenance Development
- Nowlan & Heap - Reliability-Centered Maintenance